Pengalaman Menanam Basil dari Biji - Semai Tisu | Herb Series


Halo halo! Akhirnya bikin juga post tanam-menanam. Udah lama sebenernya suka foto atau rekam pas aku lagi nanem gitu. Cuma biasanya ujung-ujungnya dihapus karena malas nge-share haha. Kali ini mau coba untuk ditulis aja, mumpung akhirnya bikin blog baru.

Aku tertarik banget sama yang namanya herbs. Kalau di Indonesia istilahnya apa ya? Herbal atau herba? Atau herbs aja? Soalnya herbal yang aku tau di Indonesia beda gitu, lebih ke arah tanaman kayak rosella gitu. Sedangkan yang aku tau, di luar sana herbs itu biasa dipakai masak. Ya nggak semua dipakai masak sih, ada yang memang untuk obat juga. Berarti sama aja kali ya. Toh sama-sama punya khasiat kesehatan juga.

Nah yang aku lagi minati ini tuh herbal yang biasa dipakai masak. Istilah di luar sana itu kitchen herbs. Pengeeen banget punya kitchen herbs garden. Jadi kalau mau masak tinggal petik-petik gitu lho. Kan enak. Apalagi kalau yang ditanam itu bahan yang jarang ada di pasaran. Biasalah liat video masak channel Youtube luar negeri tuh bawaannya pengen nyoba-nyoba gitu. Keliatannya enak. Keliatannya.. Tapi ya itu, bahan bumbu-bumbunya itu lho, susah dicari. Kecuali mungkin beli online, tapi ya masa jajan online mulu saya. Ah pengen punya lah pokoknya. Emang impian banget sih punya kitchen garden alias taman dapur yang tinggal petik-petik kalo mau masak ahahaha *padahal lahan tak punya.


Jadilah aku beli beberapa benih herbal yang biasa dipakai masak orang luar negeri. Sebenernya udah dari lama banget coba semai beberapa jenis herbal. Tapi dulu suka gagal. Kok semai tapi nggak tumbuh-tumbuh sama sekali. Sekalinya tumbuh cuma 1-2 kecambah abis itu mati. Ya setelah coba lagi beli benih beda merk, ehhh yang berkecambah banyaaak (dibandingkan eksperimen sebelumnya ya). Ya ternyata oh ternyata kualitas benih itu mempengaruhi germinasi teman-teman~ huehe. Atau mungkin karena yang dulu aku beli itu benih repack. Mungkin karena di repack itulah kualitas benih jadi turun. Masalah cara menyimpannya aja mungkin ya.

Ya intinya aku coba beli lagi yang isi benihnya langsung banyak biar dapet banyak benih yang germinasi hahaha. Btw aku nggak lagi ngiklan ya ini. Iyalah, boro-boro ngiklan, ini blog baru gitu lho. Pokoknya ini sharing pengalaman aja. Sekalian biar aku inget kemaren pake benih apa. Kemaren aku beli merk Haira Seed ini. Sekedar nyoba aja bagus apa enggak ini merk. Ternyata banyak yang berkecambaaah, yeaay~

Dari gambar keliatan aku beli beberapa herbal. Untuk kali ini aku tulis tentang sweet basil dulu. Aku tulis sampai dia punya 1 set daun sejati aja. Karena memang baru sampai sini pertumbuhannya haha. Untuk benih tanaman lainnya menyusul (maunya sih ditulis, semoga nggak mager).


Btw maaf gambarnya nggak fokus, malah fokus ke tangan doang haha. Jadi itu penampakan bungkus benih sweet basilnya. Tulisan di belakang bungkus, dia claim kalau benihnya non GMO ya. Baguslah kalau begitu. Kalau ada yang non GMO dan mudah didapat, lebih bagus dong. Mari kita semai.


Aku semainya pakai metode tisu. Kenapa nggak langsung di media tanam kayak tanah gitu? Karena takut nggak germinasi, jadinya semai di tisu dulu. Biar nggak buang-buang media tanam maksudnya. Media tanam nggak gratis. Apalagi tanah, sepetak berapa?

Jadi intinya siapin wadah kedap udara buat simpan tisu berisi benih nantinya. Aku pakai kotak tempat makan plastik gitu, bekas dari sebuah warung makan ayam gitu lah haha. Bisa pakai tupperware kalau adanya itu, atau semacamnya.

Terus ambil tisu. Aku pakai tisu wajah biasa sih. Jangan yang ada parfumnya ya. Terus tisunya aku lipat sedemikian biar nggak tipis-tipis amat. Abis itu aku semprot pakai semprotan air. Intinya basahi tisu tapi jangan sampai yang basah banget gitu, sampai lembab ajalah pokoknya.


Abis itu tisunya aku taro dulu sementara di wadah. Lalu ambil benihnya yang mau ditanam. Ternyata benih basil kecil-kecil ya. Lebih kecil dari makanan burung malah haha. Tapi tenang, ini masih tergolong mudah diambil dan dilihat. Ada yang lebih kecil lagi kayak debu. Iya, kayak debu, ada lho. Lebay sih, tapi emang ada yang kecil banget, jadi susah banget diambil. Nanti itu di post lainnya. Bukan benih basil yang kayak debu itu.


Nah, sebar benihnya di atas tisu tadi yang udah dibasahi sedikit itu. Kalau di gambar, tisu yang sebelah kanan ya, yang sebelah kiri itu aku semai thyme (lain waktu dipost).


Terus aku lipat tisunya, biar nempel dan nggak kemana-mana benihnya. Dan biar benihnya juga lebih dapet kelembaban tisunya itu.


Setelah itu tutup deh wadahnya. Terus jangan lupa ditandain lagi semai benih apa. Karena aku semai thyme dan oregano di wadah yang sama, aku kasih tanda mana benih yang mana kayak di gambar. Jangan sampai tertukar deh kalau nggak afal benihnya yang mana. Apalagi amatiran kayak saya, harus banget di tandain kalau lagi semai.

Udah deh, terus mereka aku taro di atas lemari pakaian gitu, di dalam kamar. Karena di kamar, jadi ya kadang gelap kadang terang kan kamarnya. Jadi aku nggak mempermasalahkan di tempat gelap atau terang ini benihnya.

Oh ya, info penting ini. Aku tinggal di Jakarta. Cuaca di sini lagi panas-panasnya! Bisa 30 derajat Celcius kali ini, atau lebih. Dan kamarku itu nggak pakai AC kalau pagi-siang-sore. Cuma malam aja AC dinyalain. Jadi cukup panas ya. Oleh karena itu, aku takut mereka nggak berkecambah, karena suhu di Jakarta ini, panasnyaaa. Dari yang aku baca soalnya, mereka germinasinya itu di suhu yang sejuk. Bukan dingin, bukan panas, bukan hangat, tapi sejuk. Sekitar 21 derajat Celcius. Lah gimana toh haha. Jadi yaudah aku taro di atas lemari pakaianku yang persis di bawah AC. Jadi lumayanlah kalau malam kena sejuknya AC gitu haha.

Sebenarnya menurutku bukan nggak mungkin mereka germinasi di suhu di atas 21 dejatar Celcius. Menurutku bisa, cuma mungkin lebih lama atau nggak banyak aja yang berkecambah. Buktinya, punyaku berkecambah dengan cepat walaupun suhunya lebih sering panas dibanding sejuknya haha.

Berapa hari? Cuma 3 hari saja teman-teman. Basilku berkecambah.



Dan bahkan kecambahnya udah berdaun. Jadi bukan cuma keluar akar doang, tapi udah berdaun. Bukan daun sejati ya. Cuma kotiledon aja. Batangnya udah panjang-panjang gitu, karena mereka cari sinar matahari. Berarti mereka udah berkecambah kemarennya kali ya, makanya udah sampai begitu. Aku baru cek 3 hari kemudian soalnya.

Berapa persen berkecambah? Aku bilang sih 90%. Bahkan sebenernya ini 100% semua germinasi kayaknya yang aku semai. Tapi mungkin terlalu indah bilang 100%. Jadi anggaplah 90% germinasi.

Seneng? Beuhhh gegap gempita langsung isi hati saya. Seneng banget tiap kali liat benih berkecambah haha. Apalagi benih yang susah berkecambah. Tapi basil nggak termasuk sulit sih menurutku. Ntar deh ada yang lebih challenging lagi daripada ini, jauuuuh. Tapi itu nanti, karena sampai saat ini, cuma 1-2 benih yang berkecambah itu. Benih apakah itu? Nanti lah haha.

Oke saatnya pindahin kecambah-kecambah imut ini ke media tanam.



Nah ini penampakan hasil jadi pemindahan kecambah ke media tanam. Mungkin aku tanemnya kurang dalam untuk beberapa kecambah ya. Jadi masih terlihat kutilang. Tapi tak apalah. Terlanjur haha. Aku baru sadar sekarang soalnya.

Aku pakai tempat bekas biskuit buat wadah media tanamnya. Biskuit apa lupa tapinya. Biasa adek-adekku suka jajan, aku suka ambilin bekasnya yang masih bisa dipake haha. Itupun kalau belum masuk tempat sampah.

Media tanamnya aku pakai media tanam campuran yang beli jadi. Kalau nggak salah komposisinya itu: tanah lembang, kompos, sekam bakar, pupuk kandang. Harganya 4rb-an sebungkus isi 500gram. Mayan sih mahal sebenernya buat kantongku, mengingat segitu cepet banget abisnya haha. Nggak papalah.

Media tanamnya udah lembab sebelum aku pindahin kecambahnya ke situ. Lembabinnya ya dengan cara di siram media tanamnya. Abis itu tunggu sampai airnya udah turun semua lewat lubang (oh iya, jangan lupa pakai wadah yang berlubang buat drainase). Intinya jangan sampai airnya menggenang.

Udah deh. Tinggal taro di tempatnya. Aku sih karena nggak ada lahan, ya taro di teras, atas pagar lebih tepatnya. Pagar rumah papaku tuh, pendek gitu, dan bertembok, jadi aku taroh di atas pagar temboknya itu. Nggak kena sinar matahari langsung karena ada atapnya, tapi tetap terang benderang. Tp kalau udah jam 10 ke atas berasa panas banget di sini. Jadi untuk hari pertama, pas lagi panas banget, aku pindahin ke dalam rumah, taro di belakang jendela biar tetep agak dapet sinar walaupun seiprit. Abis itu pindahin lagi ke atas pagar kalau udah teduhan, sore misalnya. Biar nggak shock gitu tanemannya abis di transplantasi.



Nah ini keesokan harinya. Udah langsung membuka aja daun kotiledonnya. Basil yang di bawah ya. Yang di atas itu thyme. Nanti aku buat postnya untuk thyme.

Untuk penyiraman, aku cuma siram ketika udah keliatan mulai kering aja. Kalau ragu, biasanya aku siram tiap pagi aja sih, soalnya wadahnya ceper jg, cepet kering. Siramnya sedikit-sedikit aja, jangan langsung main siram pakai gayung gitu, shock nanti tanemannya haha. Pelan-pelan aja. Aku pakai botol aqua bekas gitu, dilubang-lubangin tutupnya pakai jarum tajem gitu. Jadi airnya keluarnya itu nggak yang besar-besar gitu, tapi kecil-kecil mengalir gitu. Ya kayak watering can biasa aja gitu jadinya haha. Nggak modal, pakai botol aqua aja. Bisa toh, yang penting gunanya~

Siramnya jangan sampai menggenang ya. Bisa juga pakai sendok aja siramnya. Airnya dituang dari sendok gitu maksudnya, pelan-pelan. Sekreatifnya lah haha.



Nah ini 10 hari kemudian (dihitung dari hari 'keesokan' itu). Udah keliatan daun sejati! Yeaay! Akhirnya! 10 hari berasa lama banget entah kenapa. Kukira udah sebulan, tapi pas cek tanggal, cuma 10 hari hahaha.

Sehat-sehat terus ya nak. Semoga gede dan bisa berguna bagi perut nusa dan bangsa ini. Amiin..



Jadi beginilah prosesnya, menanam sweet basil dari biji. Proses semai ini bisa diterapkan ke jenis basil yang lain. Contohnya kemangi. Iya, kemangi itu salah satu jenis basil lho. Istilahnya kalau di luar negeri, lemon basil namanya. Aku pengen juga tanam kemangi, tapi nanti aja, karena nyarinya gampang di pasar ada, jadi bisa kapan-kapan aja hahaha. Pengennya sih kemangi nanti stek aja, kalau bisa. Kalau bisa..

Oke segini dulu aja postnya. Di bawah ini bakal aku tulis informasi mengenai sweet basil ini. Buat catatan aku aja, tapi siapa tau membantu yang lain juga. Sama aku sempat bikin videonya juga waktu aku semai, biar lebih mudah dipahami saja. Link-nya di bawah

Kalau basilnya sehat dan tumbuh besar, aku bakal buat post update-an. Dan mungkin kegunaannya juga nanti kalau udah bisa digunakan.

Salam damai,

Bone

-----

Info tanaman:
Nama: Sweet basil
Nama ilmiah: Ocimum basilicum
Lama germinasi: 5-10 hari (pengalamanku 3 hari)
Suhu germinasi ideal: 21°C
Sinar matahari: Full sun (punyaku nggak full sun tapi bisa, jadi dapat sinar matahari pagi saja)
Tipe media tanam: Subur tapi poros, agak lembab sedikit (bukan basah ya).
Suhu tumbuh ideal: Sejuk atau hangat. Bukan panas atau dingin.
Tipe tanaman: Annual (akan mati setelah berbunga dan menghasilkan biji)





Popular Posts