Pengalaman Menanam Parsley dari Biji - Cara Semai Cepat Germinasi | Herb Series
Hai hai! Kali ini aku mau share waktu aku menanam parsley, biasa juga disebut peterseli kalau di Indonesia ya.
Parsley ini termasuk herb atau kita sebut herbal aja lah ya sekarang, karena pakai bahasa Indonesia juga hehe. Biasanya kalau orang luar negeri pakai ini untuk masak sop. Kalau kita kan biasanya mah pakai daun seledri yah. Setidaknya aku sih gitu, nggak pernah pakai parsley, pakainya seledri. Belum pernah nemu juga sih parsley di pasar. Mungkin akunya juga sih yang suka males ngubek-ngubek. Tapi berhubung penasaran, akhirnya memutuskan buat coba tanam aja. Biar tau kayak apa, rasa dan wanginya juga kayak apa. Lumayan kalau jadi, bisa tinggal petak-petik aja gitu kalau mau masak hahaha.
Sebelumnya aku pernah coba tanam parsley juga. Beli benih di dua penjual berbeda. Tapi keduanya nggak ada yang berkecambah. Malah yang ada busuk benihnya lama-lama. Entah kenapa. Entah karena kelamaan nggak berkecambah jadi lama-lama busuk di dalam tanah, atau gimana. Tapi emang parsley tergolong lama untuk berkecambah katanya. Jadi aku cari-cari info di forum-forum luar negeri gimana caranya kecambahin benih parsley dengan cepat.
Jadi aku share di sini ya eksperimenku.
Pertama-tama, beli benih yang bagus ya. Aku beli benih merk Haira Seeds. Nggak papa ya sebut merk, wong ini share pengalaman aja maksudnya. Semakin fresh benihnya, semakin bagus. Jadi usahakan kalau beli benih masih dalam bungkus aslinya. Atau kalau mau beli benih repack, tanya expired datenya kapan. Pokoknya semakin fresh benihnya, semakin bagus germination-rate-nya. Semakin tua benihnya, semakin sulit germinasi (menurut pengalaman).
Aku baca-baca ada yang bilang benih parsley lebih baik distratifikasi dulu. Stratifikasi itu singkatnya adalah, benih dimasukin kulkas dulu atau freezer. Sebenernya lebih ke arah membuat benih mengalami musim dingin dulu. Winter ala-ala lah maksudnya, makanya masuk kulkas. Cuma ada yang bilang juga, ini nggak wajib, dan cuma buat benih yang bandel aja. Ya aku ikutin aja, siapa tau ngaruh, tapi kayaknya nggak juga sih.
Jadi sebelum bungkusnya dibuka, langsung kumasukin freezer. Kubiarin di freezer selama sekitar semalam. Abis itu kukeluarin dan biarin di suhu ruang sampai udah nggak beku lagi.
Nah pas udah nggak beku, benihnya kumasukin ke gelas, terus aku siram pakai air panas. Iya panas, tapi nggak mendidih banget, panas aja. Benih tersebut kurendam semalaman.
Keesokan harinya, aku siapin media tanam yang sudah dibasahi dulu. Terus benih yang sudah direndam itu di sebar di atas media tanam tersebut, seperti gambar di atas. Media tanam yang aku pakai cuma media tanam siap pakai aja. Isinya tanah, kompos, pupuk kandang, dan sekam bakar.
Abis itu ditutup pakai media tanam lagi secukupnya. Tipis-tipis aja, jangan tebal-tebal, yang penting ketutup aja.
Terus spray biar media tanam yang di atas lembab. Spray aja ya biar nggak geser benihnya di dalam. Setelah itu aku tutup polybag ini pakai plastik gitu. Tapi maaf banget lupa didokumentasi pas diplastikin. Maksudnya diplastikin biar media tanam tetap lembab. tanpa harus disiram lagi. Aku taruh polybag ini di tempat yang ada naungan tapi terang, di teras tapi masih ada atapnya.
9 hari kemudian benihnya mulai ada yang berkecambah. Pas liat ini seneng banget, soalnya baru kali ini berhasil berkecambah, setelah sebelumnya dua kali gagal hahaha. Berdoa terus supaya yang lainnya berkecambah juga.
Oh ya kalau sudah ada yang berkecambah, plastiknya dibuka aja ya, biar kecambahnya nggak busuk karena terlalu lembab. Jadi aku spray tiap hari media tanamnya, pas pagi-pagi.
5 hari kemudian, udah banyak yang berkecambaaaah yeaaaay! Mantap deh akhirnyaaa gituuu. Semoga mereka bisa tumbuh besar biar aku punya banyak tanaman parsley ahaha (nggak mikir lahannya nggak ada).
Btw, aku baca-baca, tanaman parsley itu nggak terlalu suka panas. Suka matahari, tapi nggak suka udara panas. Karena aku tinggal di Jakarta yang panasnya ya Allah... parah deh kadang sampai klepek-klepek, jadi tanaman ini aku taruh di bawah naungan. Yang tadi aku bilang, di teras, di atas pagar tembok gitu, terang, beratap tapi terang. Emang sih nggak kena sinar matahari langsung, pagi enggak, sore enggak, siang juga enggak (jangan sampe deh siang kena, panas banget sinar yang siang). Jadi ya terang aja gitu. Sebenernya tetep panas udaranya. Tapi ini aku liat dulu mereka kuat apa enggak. Kalau enggak, aku pindahin lagi tempatnya. Mungkin jadi kayak herbs lainnya yang kalau mulai panas, aku masukin ke dalam rumah haha, sore pindahin lagi keluar.
Untuk yang tinggal di dataran tinggi sih enaaak, nanam herbs gitu enak banget huhu iri aku :"). Kalau di Jakarta harus diakalin lingkungannya.
Yasudahlah. Kalau tanamannya sudah harus pindah pot, bakal aku pindahin. InsyaAllah aku update lagi kalau sempat. Di bawah ini ada video dokumentasi pas aku nanam biar lebih keliatan. Sama aku taruh informasi mengenai tanaman parsley ini di bawah, buat catatan aku juga.
Selamat bercocok tanam~
Peace,
Bone
---
Info tanaman:
Nama: Flat Leaf Parsley
Nama ilmiah: Petroselinum crispum
Lama germinasi: 10-25 hari (pengalamanku 9 hari)
Suhu germinasi ideal: 27°C
Sinar matahari: Full sun (punyaku dapet naungan dikit, tapi bisa, belum update lagi tapi)
Tipe media tanam: Subur tapi poros, agak lembab sedikit (bukan basah ya).
Suhu tumbuh ideal: Sejuk
Tipe tanaman: Biennial (berbunga pada tahun kedua, lalu mati setelah bunga sudah kering atau menghasilkan biji)